KBRN, Jakarta: Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan dan menetapkan hasil perolehan suara per partai pada Rabu (20/3/2024). Dari penetapan tersebut, dipastikan ada delapan partai yang lolos ke Senayan.
Setelah penetapan jumlah partai yang lolos ambang batas, proses selanjutnya yang akan dilakukan KPU ialah menentukan jumlah kursi dari tiap partai. Parlemen periode 2024-2029 diperkirakan oleh Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus akan lebih dinamis.
Manurutnya, antara partai koalisi pemerintah dan oposisi di DPR RI kekuatannya hampir seimbang. Meskipun hal itu tidak menjamin kualitas DPR akan lebih baik dari periode sebelumnya.
“Perdebatan akan makin dinamis mengenai setiap pembahasan kebijakan dan Rancangan Undang-Undang (RUU) antara fraksi koalisi pemerintah dan oposisi. Asal mereka bukan malah asik cuma berdebat, tapi melupakan esensi perdebatan yang seharusnya bertujuan untuk kepentingan masyarakat,” katanya dalam perbincangan dengan RRI Pro 3, Selasa (26/3/2024).
Perdebatan yang lebih dinamis tersebut, menurut Lucius, diharapkan makin memancing lebih terbukanya ruang partisipasi masyarakat. “Sehingga tidak seperti sekarang, karena koalisi pendukung pemerintah lebih besar, maka ruang partisipasi publik jadi sempit. terkadangn publik tidak tahu apa yang dibahas. Tahu-tahu sudah muncul saja kebijakannya,” sambung Lucius.
Beberapa partai politik diproyeksikan menambah kursinya di DPR berdasarkan hasil perolehan suara Pemilu 2024. Berbagai kalangan sudah melakukan hitung-hitungan perolehan kursi, dimana PDIP: 110 kursi (18,97 persen), Partai Golkar: 102 kursi (17,57 persen), Partai Gerindra: 86 kursi (14,83 persen), Partai NasDem: 70 kursi (12,07 persen).
Sementara itu, PKB: 68 kursi (11,72 persen), PKS: 53 kursi (9,14 persen), PAN: 49 kursi (8,45 persen), dan Partai Demokrat: 42 kursi (7,24 persen). Dengan kata lain akan ada 4 partai dari koalisi pengusung Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan 4 partai diluar itu.
KBRN, Jakarta: Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan dan menetapkan hasil perolehan suara per partai pada Rabu (20/3/2024). Dari penetapan tersebut, dipastikan ada delapan partai yang lolos ke Senayan.
Setelah penetapan jumlah partai yang lolos ambang batas, proses selanjutnya yang akan dilakukan KPU ialah menentukan jumlah kursi dari tiap partai. Parlemen periode 2024-2029 diperkirakan oleh Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus akan lebih dinamis.
Manurutnya, antara partai koalisi pemerintah dan oposisi di DPR RI kekuatannya hampir seimbang. Meskipun hal itu tidak menjamin kualitas DPR akan lebih baik dari periode sebelumnya.
“Perdebatan akan makin dinamis mengenai setiap pembahasan kebijakan dan Rancangan Undang-Undang (RUU) antara fraksi koalisi pemerintah dan oposisi. Asal mereka bukan malah asik cuma berdebat, tapi melupakan esensi perdebatan yang seharusnya bertujuan untuk kepentingan masyarakat,” katanya dalam perbincangan dengan RRI Pro 3, Selasa (26/3/2024).
Perdebatan yang lebih dinamis tersebut, menurut Lucius, diharapkan makin memancing lebih terbukanya ruang partisipasi masyarakat. “Sehingga tidak seperti sekarang, karena koalisi pendukung pemerintah lebih besar, maka ruang partisipasi publik jadi sempit. terkadangn publik tidak tahu apa yang dibahas. Tahu-tahu sudah muncul saja kebijakannya,” sambung Lucius.
Beberapa partai politik diproyeksikan menambah kursinya di DPR berdasarkan hasil perolehan suara Pemilu 2024. Berbagai kalangan sudah melakukan hitung-hitungan perolehan kursi, dimana PDIP: 110 kursi (18,97 persen), Partai Golkar: 102 kursi (17,57 persen), Partai Gerindra: 86 kursi (14,83 persen), Partai NasDem: 70 kursi (12,07 persen).
Sementara itu, PKB: 68 kursi (11,72 persen), PKS: 53 kursi (9,14 persen), PAN: 49 kursi (8,45 persen), dan Partai Demokrat: 42 kursi (7,24 persen). Dengan kata lain akan ada 4 partai dari koalisi pengusung Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan 4 partai diluar itu. Sumber
Website ini dikelola oleh FORMAPPI (Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia), sebuah organisasi masyarakat sipil yang fokus pada kerja, kajian, evaluasi, dan advokasi untuk kemajuan parlemen yang fungsional, akuntabel dan demokratis.
Rekening Giro Bank BRI KCP Menteng
No. 0502-01-000229-30-7
a/n YAYASAN FORMAPPI INDONESIA
NPWP: 72.055.244.7.001.000.